Selasa, September 06, 2011

Jangan melihat dengan mata semata-mata.....

Ramai sekali melihat dengan mata semata.
Kata seorang sahabat, yang baik pada diri seseorang itu selalu datang selepas dinilai cantiknya.
Begitukah kita menilai manusia?
Siapa saja tidak punya rasa ingin dipuja kerana indahnya rupa.
Allah juga mencinta kecantikan...
Namun cantik semata sungguh bukan nilaian sebenar keindahan...
Saat pencinta mula mencinta,
sungguh kekaguman pada wajah bisa melahirkan kemabukan luar biasa.
Bisa saja pencinta merindu siang malam,
bagai hidup semata menanti detik bersatu dengan kecintaan...


Teringat nukilan Ibn Qayyim tentang Cinta dan Rindu Menurut Al Quran dan Sunnah
kalau cinta itu berputik dari sesuatu.
Apabila hilang punca cintanya,
maka hilanglah rasa cinta.


Nampak kaitannya?


Mudah saja memikat hati manusia.
Dengan nukilan indah bicara sakti,
hati bisa tunduk memabuk jiwa...


Haish... Pujangga pula malam2 buta ni...


Selamanya, selagi baldu palsu jadi nilaian,
rugilah manusia mencinta kepalsuan.
Apakah nilaian wajah mahupun kulit setanding sinar kalbu yang memancar kesucian?
Apakah saat manusia hilang upaya,
cela wajahnya, cacat pancainderanya,
sirna sinaran matanya,
kelu bicara lidahnya,
tempang langkahnya,
maka hilang jua rasa cintanya?
Palsu sungguh rasa cinta...


Jiwang... Hahaha...Kamu mengerti?


Kalau punca cinta itu harus sejati.
Maka kerana itu Ibn Qayyim bicara,
sebab cinta itu harus datang dari kesucian niat,
berpunca dari kecintaan Agung...


Renung2 lama, rupanya Ibn Qayyim setuju dengan Law of Attraction. Owh, buku2... Bilakah kamu mahu sampai?


Katanya, manusia itu dipertemu atas dasar keserasian niatnya.
Meski terpisah dua benua,
keserasian jua bakal menyatukan insan.
Maka andai 2 pencinta mencari kecintaan Agung,
maka dipertemukanlah keduanya dalam taqdir Allah yang tiada pernah terduga insan...
Bukankah jelas janji Allah?